PERJALANAN KE LANGIT
Kuntowijoyo
Bagi yang merindukan
Tuhan menyediakan
Kereta cahaya ke langit
Kata sudah membujuk
Bumi untuk menanti
Sudah disiapkan
Awan putih di bukit
Berikan tanda
Angin membawamu pergi
Dari pusat samudera
Tidak cepat atau lambat
Karena menit dan jam
Menggeletak di meja
Tangan gaib mengubah jarum-jarumnya
Berputar kembali ke-0
Waktu bagi salju
Membeku di rumputan
Selagi kaulakukan perjalanan.
PERTEMUAN DUA ORANG SUFI
Ajip Rosidi
Ketika keduanya berpapasan, tak sepatah pun kata teguran
Hanya dua pasang mata yang tajam bersitatapan
Suhrawardi atas kuda : "Betapa dalam kulihat
Samudra segala hakikat!"
Dan Muhyiddin di atas keledai: "Betapa fana dia
yang setia menjalani teladan Rasulnya."
Ketika keduanya bertemu, tak pun kata-kata salam
Tapi keduanya telah sefaham dalam diam.
KEPADA TUHAN
Ajip Rosidi
Tuhan. Kulihat tanganMu mengulur gemetar
Dalam mata anak yang lapar. Dan perutMu melilit
Dalam permainan licik bandit-bandit. TubuhMu telantar,
Terlupakan dalam onggokan bangkai membukit.
Tuhan. Kudengar suaraMu parau
Dalam riuh-rendah caci-maki para penipu
Yang saling tuduh, saling tinju
Tapi bersama-sama seia mengisap darahMu.
Tuhan. Kusaksikan diriMu diinjak kawanan kerbau
Yang liar, garang dan kejam. Memandang haus dunia
Yang Kauharamkan dalam kitabMu, tapi Kausediakan
Dalam dirinya. Tiada kendali.
1962
INGAT AKU DALAM DOAMU
Ajip Rosidi
Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti
Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
Ya Robbi!
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Amin
Home » puisi Islami » PUISI ISLAMI | Puisi Bertema Islami
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar