Malaga: Kaya Dadakan, lalu Miskin Tiba-Tiba

Bookmark and Share
 http://images.detik.com/content/2012/08/14/75/malagaisi.jpg

Majalah Soccer - Jakarta - Ada apa dengan Malaga? Dari kaya mendadak hingga kesulitan membayar gaji pemain. Dari bertabur bintang hingga kini minim pemain di dalam skuat. Malaga krisis, dan krisis itu belum selesai hingga beberapa hari jelang musim baru dimulai.

Ketika Sheikh Abdullah Al Thani datang menjadi pemilik baru klub pada 2010, Malaga punya harapan baru. Padahal baru beberapa musim sebelumnya mereka degradasi ke Segunda Division dan mengalami krisis finansial. Sheikh Al Thani adalah seorang pebisnis terkenal yang merupakan anggota keluarga kerajaan Qatar. Seperti halnya klub-klub lain yang dibeli oleh pengusaha asal Timur-Tengah, Malaga jadi kaya mendadak.

Yang selanjutnya dilakukan bisa ditebak; Malaga belanja besar. Mereka mendatangkan sejumlah pemain seperti Jeremy Toulalan, Joris Mathijsen, Julio Baptista, Martin Demichelis, dan Ruud van Nistelrooy--yang kini sudah gantung sepatu. Untuk ukuran Malaga, yang duduk di papan atas adalah sebuah mimpi, kedatangan mereka adalah sebuah hal yang luar biasa.

Cerita kemudian berlanjut dua tahun setelahnya. Dipimpin oleh Manuel Pellegrini, Toulalan dkk. sukses finis di posisi empat klasemen akhir. Ini adalah pencapaian terbesar sepanjang sejarah klub. Harapan buat Malaga kian besar. Mungkin saja di musim-musim berikutnya mereka bisa mendobrak dominasi Barcelona dan Real Madrid--atau minimal sekadar menjadi penantang dari Valencia.

Tapi, nasib tak selamanya ada di titik tinggi. Bagi Malaga, perputaran nasib itu justru datang terlalu cepat. Sheikh Al Thani mendadak menghentikan kucuran dananya untuk klub setelah Qatar Investment Authority, yang dipimpin oleh Sheikh Hamad Al Thani, membeli Paris St Germain. Sheikh Hamad juga merupakan anggota keluarga kerajaan Qatar, yang artinya masih memiliki hubungan darah dengan Sheikh Al Thani. Ini bisa menimbulkan masalah.

Dengan tampilnya Malaga dan PSG di Liga Champions, bukan tidak mungkin UEFA bakal memperkarakan status hubungan darah antarpemilik klub tersebut. Imbasnya, baik Malaga ataupun PSG bisa saja didiskualifikasi. Sial buat Malaga, Sheikh Al Thani terpaksa "mengalah". Harapan yang sempat terbangun di tahun 2010 itu seperti kandas. Gaji pemain, manajer, dan staf pun tidak terbayar pada masa tiga bulan terakhir musim kemarin. Malaga dilanda krisis.

Mimpi untuk membangun kompleks latihan dan stadion baru pun sirna. Bahkan sebelumnya, Sheikh Al Thani sempat ingin berinvestasi serius kepada kota Malaga dan membangun berbagai infrastruktur untuk mengembangkan kota tersebut, salah satunya dengan membangun kembali pelabuhan Malaga. Baginya, ini juga bagian dari bisnis. Tapi semua proyek ini batal setelah Pemerintah Provinsi Andalusia menolak izin untuk Sheikh Al Thani. Ia dikabarkan berang dan ini juga yang kemudian disinyalir menjadi penyebab lain dirinya menyetop kucuran dana untuk Malaga.

Untuk menutupi krisis dan memangkas pengeluaran gaji, mau tak mau Malaga harus menjual pemain. Cazorla dilego ke Arsenal dengan harga yang dikabarkan mencapai angka 15 juta pounds. Sedangkan Mathijsen dijual ke Feyenoord. Namun, nilai transfernya tidak semahal Cazorla. Mathijsen dijual dengan nilai yang bahkan tidak sampai 1 juta pounds.

Masalah belum selesai sampai di situ. Dengan dijualnya Mathijsen, Malaga kini hanya punya 19 nama untuk di dalam tim utama. Ke-19 nama itulah yang kemudian didaftarkan untuk berlaga di Liga Champions, plus beberapa nama lainnya yang berasal dari tim reserves. Ya, sungguh ironis karena kini Malaga kekurangan pemain. Daftar itu masih mungkin berkurang jika Toulalan, Diego Buonanotte, dan beberapa lainnya jadi hengkang.

Setidaknya, masih ada berita bagus di balik kemalangan tersebut. Di antara 19 nama tersebut, hanya Eliseu dan Baptista yang cedera. Dan dengan skuat yang benar-benar terbatas itu, Malaga sudah harus bersiap untuk menghadapi laga perdana La Liga; melawan tuan rumah Celta Vigo di Balaidos, Sabtu (18/8/2012). Kecil kemungkinan Malaga akan mendatangkan pemain baru sampai La Liga dimulai. Krisis mengenai gaji saja belum tuntas sepenuhnya.

"Kami memiliki pemain-pemain yang ada sekarang saja dan kami akan mencoba melakukan yang terbaik," ucap bek Nacho Monreal di Marca.

======

La Liga musim 2012/2013 akan disiarkan oleh Trans TV dan Trans7 setiap pekannya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar